Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kegawatdaruratan, Bapena PPNI Kabupaten Malang, STIKes Kepanjen, PSC 119 dan Komunitas Relawan Emergency Kesehatan Indonesia (KREKI) Malang menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi para sopir ambulans Desa Siaga di Kampus STIKes Kepanjen, baru-baru ini.
Ketua DPW PPNI Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs. (Hons) menegaskan, bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama sinergi.
"Kegiatan ini menjadi wujud sinergi meningkatkan pemahaman tentang kegawatdaruratan bagi masyarakat awam, sopir ambulans, mahasiswa kesehatan, dan tenaga kesehatan", tuturnya.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari sopir ambulans, mahasiswa, dan masyarakat awam mengikuti pelatihan ini.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kabupaten Malang, Qomaruzzaman S.Kep.Ns., M.Kes, mengungkapkan, kegiatan pelatihan melibatkan materi dasar pertolongan pertama kegawatdaruratan, simulasi bantuan hidup dasar, serta teknik penanganan korban kecelakaan dan evakuasi bencana.
Hadir dalam acara ini yakni Ketua DPW PPNI Jatim, Ketua DPD PPNI Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang, Tim PSC 119 RSUD Kanjuruhan, Camat Dampit, Kepala Puskesmas Dampit, Ketua dan Dosen STIKes Kepanjen, serta undangan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bapena PPNI Kabupaten Malang dan Ketua STIKes Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono, S.Kep.Ns., M.Kep, turut memberikan harapannya.
"Kita semua berharap agar relawan kegawatdaruratan memiliki persepsi yang sama dan terus memperbaharui pengetahuan mereka dalam memberikan bantuan hidup dasar", pungkasnya.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor/Publisher: Aan Imam Marzuki
Artikel disadur dari: https://bacamalang.com/pelatihan-bhd-bagi-sopir-ambulans-desa-siaga-kabupaten-malang/